Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terima Kasihku Untukmu

Untukmu yang Telah Memaksaku Membuka Pintu Hatiku


Sembilan tahun berlalu tak terasa,rentan waktu yang bagiku sangat singkat tersebut tidak memberi kesan apapun dalam kehidupanku.dalam hal ini yang berkaitan dengan percintaan.

Jujur sejak saat itu,saat dimana hatiku patah sepatah-patahnya,membuat hatiku benar-benar tertutup rapat dengan cinta baru.Bahkan tidak sedikitpun keinginan untuk membuka lembaran kisah kasih yang selama ini membuatku risih.

Hal inilah yang akhirnya menjadi penyebab sikapku semakin dingin pada setiap makhluk Tuhan yang bergender Wanita.

Tak pernah sekalipun mencoba akrab walaupun hanya sebatas sebagai teman biasa.karena sudah kujaga dan kututup rapat hati agar tidak ada lagi sosok wanita yang akan kembali mengisi ruang hati ini.

Itu dulu,sekarang Tuhan berkehendak lain.Pintu yang sudah lama kututup itu, kini di bukaNya kembali dengan "kunci" yang baru.Sebagai Makhluk ciptaanNya aku tak bisa berbuat apa-apa.kecuali hanya menerima segala kehendak Yang Maha Kuasa.

Sebelumnya memang tak ada perasaan apapun saat pertama kali jumpa dengan Gadis itu.Namun seiring waktu berjalan,detik berganti detik,menit berganti menit,jam berganti jam,hari berganti hari,bulan pun tak mau ketinggalan turut berganti pula.

terima kasih ku untukmu

Perasaan yang awalnya biasa-biasa saja tersebut,akhirnya berubah menjadi perasaaan yang berbeda.Perasaan yang telah lama tidak ingin kurasakan lagi,perasaan yang sejatinya ingin benar-benar Aku lupakan, karena ketakutanku mengulangi luka yang sama untuk kali kedua.

Tapi apa mau dikata?sekali lagi kehendak Tuhan nyatanya tak mampu Aku tolak.Semua itu datang secara alami yang tanpa sadar menyusup kerelung hati.Apakah Aku sedang jatuh cinta?,bisa saja Ya,karena perasaan ini rasanya tidak asing lagi,indikasinya hampir mirip seperti yang pernah aku alami pada masa lalu.Masa-masa yang pernah membuat hidupku terasa berarti.

Benar memang kata pepatah,"cinta dari mata turun kehati".
Itu mungkin yang sedang Aku alami,berawal dari saling tatap mata yang tak disengaja,yang berulang beberapa kali dalam beberapa momen pula.Puncak dari proses alamiah itu terjadi saat Kami berpapasan di gang sempit tempat kos.

Pertemuan tersebut membuatku benar benar terkejut,terkejut karena Ia muncul tiba-tiba dari lorong gang sempit itu, hingga Aku spontan berteriak meskipun hanya teriakan lemah.Ini salah satu kelemahanku,yakni tergolong orang yang mudah terkejut yang tidak jarang selain berteriak,juga hampir pasti mengucapkan kata-kata umpatan dengan spontan,biasa dengan meng-absen daftar nama penghuni kebun binatang.

Tapi saat itu berbeda.spontanitas negatif tersebut nyatanya tidak muncul seperti biasanya.kata umpatan pun berubah menjadi kalimat thoyyibah,

"AstaghfirullohalAdliim".

Kalimat itu meluncur begitu saja dari liadahku tanpa kendali.Ternyata lidahku ini tahu kapan harus mengumpat dan kapan harus beristighfar.Lidah yang bisa membedakan mana pria dan mana wanita.Aneh memang,tapi inilah yang terjadi.Sejak saat itu perasaan biasa menjadi aneh pada momen pertemuan berikutnya.

Sekarang Aku sadar bahwa mungkin saja Aku sedang jatuh cinta.Jatuh cinta untuk kali kedua setelah sekira satu dasawarsa lamanya berusaha agar tidak lagi ada perasaan yang serupa.

Meskipun Aku sadari itu,tapi Aku tak bisa dan tak ingin berbuat apa-apa.
Aku tak mau melakukan apapun untuk mengejar atau setidaknya mengungkapkan perasaan itu kepada gadis yang telah membuka paksa gembok pintu hati yang telah lama tertutup rapat,dan kuncinya pun telah ku buang jauh-jauh ini.

curahan hati

Masalahnya,Aku tahu ada banyak perbedaan di antara Kami.Salah satu perbedaan yang mencolok adalah usia.Usiaku sendiri sudah berkepala 3,sementara usianya mungkin baru belasan tahun saja.

Perbedaan ini yang menjadi alasan paling memberatkan bagiku dan sudah barang tentu aku sadar diri serta tak akan berusaha mengejar Gadis pemicu perasaan cinta ini.

Aku pun berani mengambil kesimpulan bahwa Aku jatuh cinta kepada orang yang salah.Salah karena memang tak seharusnya itu terjadi,Ia terlalu istimewa bagiku.Tapi apalah daya,Cinta tak bisa memilih kepada siapa,Ia datang begitu saja,di usir sekuat tenaga pun Ia tetap enggan meninggalkan hati tempat bersinggahnya.

Dari Perbedaan Usia yang cukup jauh tersebut,membuatku tak sampai hati membawanya masuk keduniaku.Kalaupun Ia mau,Aku tak yakin juga Ia akan mampu bertahan dalam bahtera hidupku.Lalu di kemudian hari meninggalkanku dengan kekecewaan yang pasti akan membuat hatiku bisa saja tertutup kembali.sekali sudah cukup.

Sering Ia lewat depan kamar kos-ku,Aku pun sering lewat jalan sebelah kamar kosnya tanpa sedikitpun berusaha menatapkan mataku.Aku sengaja segera memalingkan muka bila tanpa sengaja bertatap muka dengannya, agar tak semakin dalam perasaan ini memendam raut wajah Gadis itu.ya...meski mata hati tak bisa kupalingkan darinya.

Sebelumnya Aku memang sempat berharap kepada Tuhan agar Gadis yang berhasil meluluh lantakkan dinding keegoisan dan keangkuhanku ini,suatu saat akan menjadi pasangan yang akan menemani sepanjang sisa-sisa hidup yang ku jalani.

"Sekuat Apapun Pintu Ini Aku Tutup,

Jika Tuhan Berkehendak Membukanya dengan Kunci yang Baru,
Aku Bisa Apa?

Hanya Saja Aku Berharap,Tuhan Tolong Berikan Kuncinya Untukku"

permintaan kepada Tuhan

Namun,permintaan itu Ku anulir.Aku tak ingin memaksakan diri.Biarlah kehidupan cinta kujalani seiring mengalirnya air.Ku ikuti saja kehendak Tuhan dengan tanpa interfensi apapun, walau hanya teruntai dalam seba'it do'a.

Hanya saja ingin sekali Aku ucapkan ribuan terima kasih kepadanya.Karena kehadirannya telah mampu membuka pintu hati yang telah lama tertutup rapat ini.Itu artinya Aku sekarang tahu bahwa Aku masih normal sebagai manusia bergender Pria.

Pria normal yang masih memiliki rasa ketertarikan kepada lawan jenis.Tidak seperti yang kutakutkan sebelumnya, yang tidak ada respon sedikitpun jika harus dekat atau didekati kaum Hawa.

Masalah jodoh kuserahkan sepenuhnya kepada Sang Pencipta.Tuhan tahu siapa jodohku dan Tuhan juga pasti tahu kapan kami harus bertemu.

Terima Kasihku Untukmu Yang Telah Menghadirkan Cinta di Hatiku.


"Terima kasih untuk kehadiranmu dihatiku,bagiku itu sudah cukup,

Tak banyak yang aku harapkan,hanya saja izinkan aku untuk mencintaimu dengan caraku,

Cinta yang tak perlu dipertontonkan,

Cinta yang tak perlu pengakuan,

Cinta yang tak butuh balasan,

Aku memang mencintaimu,

Tapi aku tak mau membawamu kedalam hidupku,

Meskipun tak memilikimu membuat hatiku hampir-hampir saja rapuh,

Bagiku melihatmu bahagia adalah kebahagiaanku,

Bukankah cinta memang tak harus memiliki?

Kutorehkan tulisan ini,

sekedar mencoba untuk melepaskan beratnya beban otakku yang tak kenal cuti untuk memikirkanmu,

Semoga kasih sayang Tuhan selalu tercurahkan tiada henti kepadamu,

Semoga Tuhan Menjauhkan Perbuatan Maksiat darimu,

Maafkan aku yang telah lancang mencintaimu!"



kata bijak kahlil gibran

Aku sepakat dengan kata-kata bijak Kahlil Gibran,bahwa cinta yang tak terbatas adalah cinta yang tidak hanya sekedar ingin memiliki yang di cintai.Namun cinta yang hanya menginginkan cinta itu sendiri.Aku tak ingin membatasi cintaku,oleh sebab itu Aku tak akan memaksakan diri untuk mendapatkan gadis yang Aku Cintai,untuk Kumiliki.

"Cinta yang terbatas ingin memiliki yang di cintai,

tapi cinta yang tak terbatas hanya terbatas menginginkan cinta itu sendiri,

cinta yang tumbuh dalam perpaduan kenaifan dan gairah masa muda,

memuaskan diri dengan memiliki dan tumbuh dengan pelukan.

Tapi cinta yang dilahirkan bersama segala rahasia malam tidak pernah puas dengan apa pun selain keabadian dan kelestarian

dan ia hanya membungkuk dan patuh kepada Tuhan".
(Kahlil Gibran)
Sebagai wujud rasa syukurku,sekaligus memenuhi nadzar yang pernah Aku ucap dahulu,("Jika Aku bisa mencintai sosok Wanita lagi,maka akan Aku cukur gundul rambutku").
Aku pun telah memangkas rambutku sampai gundul sebagai mahar pelunasan hutang nadzarku.

Mungkin lebih baik perasaan cinta dan sayang ini,Ku berikan kepadanya layaknya kasih sayang seorang kakak kepada Adiknya.Mungkin ini pilihan terbaik yang harus Aku pilih.

Posting Komentar untuk "Terima Kasihku Untukmu"