Belajar dari Kolektifitas tim sepak bola dalam kehidupan berbangsa

☑REFLEKSI

Sebuah tim sepak bola terdiri dari sebelas pemain. Masing-masing pemain memilki karakter bermain yang berbeda dan mereka pun siap sedia memainkan pertandingan dengan peran yang sesuai dengan karakter masing-masing.

Mulai dari penjaga gawang. Seorang penjaga gawang,memiliki kelebihan dalam hal menangkap bola,reaktif dan instink yang kuat dalam membaca arah datangnya bola,serta spontanitas yang akurat di banding pemain lainnya.

Ia adalah tembok terakhir pertahanan,dengan segenap kemampuan dan cara,Ia akan berusaha mempertahankan gawangnya dari serbuan pemain lawan,agar tidak sampai kebobolan.

Pemain belakang atau defender memiliki kemampuan defensif yang juga kuat.Ia menjadi palang pintu pertahanan tim.

Ia tahu kapan harus bermain keras dan kapan bermain lugas dalam mengantisipasi serangan yang di gencarkan tim lawan. Sesekali Ia akan membantu serangan jika di butuhkan namun tanpa mengenyampingkan tugas utama sebagai pemain bertahan.

Pemain tengah,gelandang atau midfielder memiliki karakter sebagai penyeimbang dalam hal mengatur ritme permainan, Mereka tahu kapan melakukan serangan dan kapan harus memperkuat pertahanan.

Ia di haruskan mampu menguasai poros tengah,karena pada posisi inilah yang akan menentukan dominasi permainan.

Kemudian posisi penyerang atau striker. Pemain yang berposisi striker memiliki kompetensi sebagai problem solver. Lihai,pandai berkelit dari sergapan lawan,dan tidak jarang menggunakan taktik licik dengan diving berharap mendapatkan keuntungan dari pelanggaran yang di lakukan lawan.

Seorang striker memiliki tugas utama sebagai pengambil keputusan atas sebuah tujuan, Goal. Ia harus tahu kapan untuk menembakkan bola langsung ke gawang, atau men-delay keputusan untuk sementara demi pemain lain untuk mendapat lebih besar peluang.

Nah,dari sekilas info peran masing-masing pemain dalam sebuah kesebelasan di atas,tentu dapat kita ambil kesimpulan bahwa sehebat apapun seorang pemain di lapangan,Ia tak akan mampu membuat gol dengan hanya mengandalkan skill yang di miliki semata,tapi ada faktor primer penentu paling menunjang,yakni kolektivitas permainan dalam tim tersebut.

Bayangkan jika masing-masing pemain bernafsu mencetak gol dengan memaksakan cara dan kemampuan sendiri,tentu permaianan tim akan amburadul tak teratur.

Dengan alih-alih membawa kemenangan bagi tim,tanpa di sadari malah akan menjadi bumerang dan bisa menjadi faktor kekalahan bagi tim sendiri.

✔Indonesia Negeri Yang Plural


Begitu pula dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia ini.di negeri yang konon di sebut-sebut sebagai negara terkaya dalam sumber daya alamnya ini,kita di taqdirkan hidup dalam perbedaan.

Karena memang Indonesia tidak hanya di huni oleh warga suku jawa,tidak hanya suku batak,tidak hanya suku asal sulawesi,tidak hanya suku ambon,dan suku-suku lain yang masih exis hingga kini.

Dalam hal keyakinan beragama pun,Indonesia memiliki banyak keragaman.

Ada islam,kristen,hindu,budha,konghucu dan kepercayaan lainnya. Meskipun islam menjadi agama mayoritas di negeri ini,namun status tersebut tidak serta merta menjadikan islam sebagai dominator aturan bernegara atas agama lainnya.

Masing-masing memiliki hak dan kewajiban sesuai agama yang di yakini.islam tidak di perkenankan memaksakan kehendaknya kepada penganut agama lain.

Demikian juga halnya dengan kristen,budha,hindu,konghucu dan kepercayaan lain tidak di perkenankan memaksakan kehendak atas agama dan kepercayaan umat islam.

Oleh sebab itu,sudah selayaknya kita junjung tinggi sikap toleransi atas berbagai kepercayaan tersebut demi kelangsungan,persatuan dan kesatuan kehidupan berbangsa Indonesia.Toleransi itu Indah Lhoooo....sumpah saya tidak bohong.😀

Inilah beberapa bukti pluralnya Indonesia.meskipun demikian,semangat ke-Bhinekaan menjadi semangat untuk tetap menjadi satu kesatuan (Tunggal Ika) yang saling menguatkan satu sama lain.

Berlandaskan pada fakta-fakta tersebut,Para Pendiri bangsa pun menyadari bahwa tidak selayaknya Indonesia ini di bentuk dan didirikan hanya berdasarkan hasrat kelompok tertentu yang mungkin saja menjadi kelompok mayoritas.

Sehingga mereka menetapkan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang dapat mengakomodir semua kepentingan elemen bangsa tanpa terkecuali.

Dasar Negara ini, juga di harapkan mampu menjadi bentuk visi dan misi guna meraih kejayaan Indonesia ke depannya.

✔Setiap Warga Negara Memiliki Peran Sesuai Kapasitas Masing-masing


Seperti halnya sebuah tim sepak bola yang telah saya singgung di atas. Setiap pemain dalam tim tersebut memiliki peran sesuai kemampuan dan skill dan posisi masing-masing.

Demikian juga dalam kehidupan berbangsa Indonesia,setiap individu memiliki peranan sesuai kompetensi dan kapasitasnya. Ada yang berperan sebagai pejabat pemerintahan,pengusaha,karyawan,dan lain-lain.

Masing-masing peranan tersebut di haruskan mampu bekerja sama sesuai porsi dan posisi.

Tidak di perkenankan merasa paling penting dan meremehkan posisi lain,karena jika ini terjadi,tentu akan menyebabkan konflik sosial di tengah masyarakat.

Sehingga akan membuyarkan tujuan utama dalam kehidupan berbangsa,yakni tujuan untuk kejayaan Indonesia.

Dan lebih parahnya lagi,jika masing-masing merasa benar sendiri serta memaksakan kebenaran menurut asumsi pribadi atau kelompak tertentu kepada orang atau kelompok lain,tentu akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita yang tercinta ini. Bukankah ini yang kita takutkan?

Oleh sebab itu,marilah kita jalani kehidupan kita sesuai kompetensi dan kapasitas kita masing-masing. Jangan kedepankan egoisme,baik pribadi maupun kelompok tertentu. Agar situasi kehidupan di tengah masyarakat tetap kondusif.

Posting Komentar untuk "Belajar dari Kolektifitas tim sepak bola dalam kehidupan berbangsa"