Cerita Inspiratif dari Warung Kopi

Sebuah Kisah Inspiratif dari Sebuah Warung Kopi di Kota Gresik


Kumpulan cerita pendek kali ini akan menceritakan sebuah kisah inspiratif yang terjadi disebuah warung kopi di Kota Gresik,Jawa Timur.
Silahkan disimak dengan seksama agar kita bisa mengambil pelajaran dari setiap cerita penuh hikmah ini.

# Banyak pelajaran yang bisa diambil dari warung kopi,salah satunya beberapa hari yang lalu saat sedang ngopi di kawasan kebomas,warkop Cak Kandam sebelah Apoti Aulia Rahma(sekarang sudah pindah).

Dulu di Warkop ini Saya sering menghabiskan waktu berjam-jam dengan hanya memesan secangkir kopi susu.

Itu dulu,sekarang beda lagi ceritanya. Saya lebih suka menghabiskan waktu dikamar kos bercengkerama dengan handphone dan laptop. Maklum kalau sudah otak-atik blog rasanya sudah pasti fokus 100%.

Tapi,kalau kena giliran kerja malam,jam kerja mulai 20.00 hingga 04.00,sudah hampir pasti pulang kerja nongkrong disini,Warkop Maksudnya.

Di saat banyak orang berduyun-duyun ke masjid guna melaksanakan sholat shubuh berjamaah,nyatanya Saya lebih tertarik dengan suara benturan sendok dan cangkir saat pelayan mengaduk kopi dari pada suara adzan,luar biasa bukan?😁.

O... ya perlu diketahui Saya sendiri saat ini masih berstatus pegawai,atau lebih tepatnya buruh di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang garmen

kumpulan cerita pendek penuh hikmah

Lanjut ke cerita utama,Singkatnya,ditempat yang sering memicu tumbuhnya inspirasi ini Saya duduk bersebelahan dengan seorang pria penikmat kopi lain yang belum pernah kenal sebelumnya.

Hanya saja tak lama pria yang berperawakan cungkring dan brewokan ini pun bergegas cabut dari warkop setelah membayar sejumlah uang untuk minuman yang Ia pesan.

Saya sendiri masih santai dengan menyaksikan siaran langsung pertandingan sepak bola antara Valencia melawan Barcelona melalui handphone android,sambil menikmati sebatang rokok.

Hisapan demi hisapan Saya rasakan dengan penuh penjiwaan,duh...! Rasanya nikmat banget,ini yang namanya salah satu kenikmatan surga yang tercecer di dunia.😁

10 menit kemudian, Si pria cungkring tersebut balik lagi.kali ini kusempatkan untuk bertanya.

"Kok balik lagi mas,ada yang ketinggalan?". Tanyaku sok akrab sekaligus memendam secercah rasa heran.

"O...nggak mas,ini tadi saya lupa belum bayar gorengannya". Jawabnya.

"Wah memangnya sampean gak sering kesini ya,besok kan bisa?".

"Ya sering juga sih mas,tapi saya nggak tahu apa nyawa saya masih ada esok hari?, Saya nggak mau bermain-main dengan kematian". Paparnya singkat tapi penuh makna.

Memang tidak diperjelas secara terperinci apa yang disampaikan pria tersebut,namun sudah bisa ditangkap bahwa Ia tidak ingin jika saat ajal menjemputnya sewaktu-waktu masih memiliki tanggungan hutang kepada orang lain.

Kalau Saya pribadi sih paling sudah tidak perhatian sama hal-hal yang begituan,lha wong cuma sebiji gorengan saja kok,yang harganya hanya seribu perak,pemilik warung pun mungkin tidak sedemikian pergitungannya.

Sebiji gorengan bisa dibilang tidak akan membuatnya bangkrut.

Tidak salah memang apa yang dikatakan pria tersebut. Bahwa hutang harus segera diselesaikan sebelum manusia masuk ke liang lahat.

Kalau Anda pernah mengikuti prosesi pemakaman,mulai dari saat memandikan,mengkafani,mensholatkan,hingga memakamkan jenazah sudah pasti Anda tahu apa yang dikatakan oleh pemuka Agama yang memimpin prosesi pemakaman jenazah tersebut.

ketika jenazah akan dibawah ke masjid untuk di sholatkan,maka sang pemuka Agama pasti menyampaikan beberapa patah kata yang di antaranya meminta kepada siapapun yang masih memiliki piutang kepada si Mayat agar menyelesaikannya dengan ahli warisnya.

Itu artinya masalah hutang kepada manusia lain tidak selesai begitu saja meskipun antara kedua belah pihak dipisahkan oleh maut.

Yang jelas Saya sendiri salut dengan pria itu,jarang-jarang lho ada orang yang masih memegang teguh prinsip kejujuran,apa lagi dizaman yang penuh tipu muslihat dewasa ini,rasanya jujur seperti barang langkah yang hampir punah.

Seandainya memang,manusia jujur sekarang mulai langkah,Kenapa bukan Anda yang menjadi salah satunya?.

Mungkin cukup sampai disini cerita inspiratif yang bisa Saya tuliskan,Mudah-mudahan kita bisa mengambil pelajaran dari kisah hikmah ini,sehingga kita termasuk dari golongan manusia yang senantiasa memegang teguh prinsip kejujuran hingga akhir hayat.Amiin.

Posting Komentar untuk "Cerita Inspiratif dari Warung Kopi"