Sajak Gus Mus untuk Gus Dur

7 tahun sudah Almarhum KH.Abdurrahman Wachid atau yang akrab dengan panggilan Gus Dur telah meninggalkan kita semua,tepatnya tanggal 30 desember 2009 yang lalu.

Sebagai guru bangsa sekaligus mantan orang nomor satu di Indonesia,kepergian Beliau saat itu tentu membuat banyak orang,khususnya warga Nahdlatul Ulama merasa sangat kehilangan.

Ya,kehilangan sosok tokoh panutan,tokoh pembela HAM,tokoh yang mengusung pluralisme demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang memang terdiri dari berbagai elemen masyarakat yang berbeda-beda latar belakangnya.

Meskipun sebagai pengemban amanah rakyat Indonesia tidak lama,sekira dua tahun saja Beliau memimpin Indonesia sebagai seorang Presiden. Namun,jasa-jasa Gus Dur bisa kita rasakan hingga detik ini.

Bersama Beliau,Indonesia yang sebelumnya di pimpin secara otoriter,di ubahnya menjadi negara dengan sistem demokrasi penuh.

Kebebasan berekspresi pun telah lepas dari kekangan. Semua orang bisa memberikan statemen sesuai hasil pemikirannya,tanpa takut di tindak secara represif oleh pemerintah jika pemikirannya berseberangan.kritikan kepada pemerintah pun bukan lagi menjadi hal yang istimewa dan langkah,karena siapapun,kapanpun dan dimanapun bisa memberi kritikan tanpa pengecualian.

Semua warga negara Indonesia di jamin dalam hal kesetaraannya.mayoritas tak bukan menjadi sebab di istimewakan,minoritas pun tak lagi di diskreditkan.semua di beri porsi yang sama akan hak dan kewajiban sesuai kapasitas masing-masing Individu warga Indonesia.

Setelah kepergian Beliau,acara haul pun di selenggarakan setiap tahunnya.tak terkecuali tahun ini juga di adakan haul untuk mengirim do'a sekaligus mengenang kembali jasa-jasa Beliau kepada Bangsa.

Terhitung tahun ini adalah haul ke-7 Gus Dur,acara yang di gelar pihak keluarga tersebut di hadiri oleh tokoh-tokoh penting Indonesia.tidak hanya dari kalangan Warga muslim(Nahdlatul Ulama),bahkan tokoh-tokoh agama lain pun turut terlibat dalam acara tersebut.

Kehadiran tokoh agama lain ini tentu menjadi bukti bahwa,Gus Dur semasa hidupnya adalah sosok pemimpin yang bisa di terima oleh semua kalangan,karena jiwa kepemimpinannya yang mengayomi seluruh elemen bangsa tanpa ada pengecualian.Beliau tidak memandang latar belakang,baik agama,suku,bahasa,mayoritas minoritas bagi beliau sama saja.tidak ada kecondongan atau sikap memprioritaskan golongan tertentu.

Beberapa tokoh yang hadir pada acara di kediaman keluarga besar Gus Dur di Ciganjur tersebut antara lain Presiden RI Ir.Joko Widodo,KH.Said Agil Siradj(ketua pbnu),Agus Harimurti Yudhoyono,Anis Baswedan,Basuki Tjahaya Purnama.ketiga nama terakhir merupakan calon gubernur DKI Jakarta yang akan mengikuti Pilkada Januari tahun depan.

haul gus dur menghasilkan ikrar damai

Pada momen haul ke-7 Gus Dur tahun ini(2016),salah satu sahabat Gus Dur,yakni KH.Musthofa Bisri atau akrab dengan sapaan Gus Mus,seorang ulama yang juga sastrawan ini menulis sajak khusus untuk Gus Dur di laman Facebook Beliau.berikut ini sajak Gus Mus untuk Gus Dur :

Seorang pemimpin pemberani

datang sendiri mengawal bukan dikawal umatnya

Ketika banyak pemimpin membela diri sendiri

Dengan berlindung pada laskar dan atasnama

Seorang pemimpin pemberani datang sendiri

Membela kaum lemah hanya dengan keyakinan dan doa

Dia tidak menggula di hadapan sesama

Karena dia tak menyukai kepalsuan

Dia tidak mencari muka di hadapan Tuhan

Karena dia tahu bahwa Tuhannya Maha Tahu segala

Dihina dan dilecehkan

pemimpin pemberani memaafkan

Tanpa sedikit pun kebencian

Karena di hatinya hanya ada cinta dan Tuhan.

Selain itu,acara ini juga menghasilkan Ikrar Damai antar Umat Beragama di Indonesia.berikut ini isi Ikrar Damai tersebut :

Demi tegaknya dan martabat manusia, terciptanya kehidupan yang lebih baik bagi generasi saat ini dan masa depan serta demi tegaknya kedaulatan dan keutuhan NKRI, kami umat beragama warga negara Indonesia berikrar:

  1. Akan senantiasa menjaga perdamaian, kerukunan, persaudaraan/keadilan antar sesama umat beragama.
  2. Menciptakan suasana sejuk, harmonis, dan bebas konflik antar sesama umat beragama.
  3. Memelihara keberagaman dan perbedaan dengan saling melindungi berbagai agama dan keyakinan yang ada di Indonesia secara tulus dan sungguh-sungguh.
  4. Menolak segala bentuk intimidasi dan pemaksaan agama/keyakinan serta menolak anarki kekerasan dalam beragama.
  5. Mendukung pemerintah untuk menegakkan konstitusi yang melindungi hak warga negara dalam menjalankan agama dan keyakinannya.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi dan melindungi kita semua.


Ciganjur, 23 Desember 2016
Atas nama umat beragama Indonesia.


Dan pada akhirnya,mudah-mudahan saja dengan momen peringatan haul Gus Dur ini mampu menyegarkan kembali ingatan kita akan visi dan misi Gus Dur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berazaskan Pancasila dengan prinsip bhineka tunggal ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Posting Komentar untuk "Sajak Gus Mus untuk Gus Dur"