Banyu Biru Lowayu dan Cerita Legendanya
Banyu Biru Lowayu,bisa di bilang merupakan salah satu objek wisata yang berada di area kabupaten Gresik,Jawa Timur.lebih tepatnya di desa Lowayu kecamatan Dukun.
Telaga yang terletak di tengah persawahan ini menjadi salah satu tempat favorit saya untuk "berwisata",khususnya wisata warung kopi.maklumlah saya kan,"warkopist",pecinta warung kopi.
Jadi dimana ada tempat ngopi yang menarik,bisa di pastikan selalu ada waktu saya untuk berkunjung.hehehehehehehe......
Mengapa di sebut "Banyu Biru"?tempat ini Di sebut demikian,tak lain dan tak bukan karena penampakan warna air yang ada di telaga ini berwarna biru.
Warna airnya tersebut sangat kontras dengan warna air yang terdapat pada lahan pertanian yang berada di sekilingnya, yang mayoritas di dominasi warna kehijauan.
Konon,air yang ada pada Sendang Banyu Biru terdapat kandungan sulfur atau belerang.
Hal ini secara langsung bisa kita rasakan melalui bauh has belerang yang menusuk hidung saat kita berada di sekitar area telaga yang berada di desa Lowayu,Dukun Gresik ini,dan akan lebih terasa jika kita sempatkan untuk berendam di dalamnya.
Karena mengandung belerang,banyak yang berasumsi bahwa air tersebut berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit,wa bil khusus penyakit-penyakit kulit. Seperti panu,kadas,kurap,gatal-gatal karena alergi,dan lain-lain.
Selain itu,kandungan belerang di telaga ini juga bisa berfungsi sebagai media terapi untuk kebugaran tubuh,menghilangkan rasa capek,mengurangi linu,reumatik,dan sekaligus bisa mengurangi stres karena problematika hidup atau tugas pekerjaan yang menumpuk.
Anehnya........!!!,air yang terdapat di dalamnya tidak akan habis walapun sedang dalam masa musim kemarau.berbeda dengan lahan pertanian (tambak) di sekitarnya yang hampir di pastikan mengalami kekeringan,jika tidak di beri pengairan.terus dari mana sumber airnya...?,Walloohu A'laam.
Karena beberapa keanehan tersebut di atas.cerita legenda dan mitos-mitos mengenai cikal bakal Telaga Banyu Biru ini pun merebak di masyarakat,khususnya warga desa Lowayu dan sekitarnya.
Dari informasi yang yang saya galih dan akhirnya berhasil saya himpun,muncullah dua cerita legenda yang di tuturkan oleh beberapa warga setempat.
Dan berikut ini akan saya tulis dua cerita legenda asal muasal nama telaga tersebut :
Dahulu,di bagian sisi sebelah utara telaga banyu biru ini ada sebuah pohon besar yang di sakralkan oleh warga setempat.konon,pohon ini di huni oleh makhluk halus yang di percaya sebagai penunggu telaga.
Setiap tahun,warga setempat acap kali membawa beberapa jenis makanan dan di letakkan di bawah pohon besar sebagai sesaji bagi makhluk astral yang tidak kelihatan tersebut.
Yang namanya makhluk astral sudah pasti tidak kelihatan brooo.....hehehehehehehehehe nulis sambil ngigau ini ceritanya.😀
Ritual pemberian sesaji menjadi rutinitas bagi warga setempat.karena konon,...(konon lagi,kebanyakan konon tulisan saya ini.tapi tak apalah yang penting anda faham maksud saya.hehehehehe.....)
Jika tidak di lakukan,maka akan memantik amarah sang penunggu Telaga Banyu Biru di desa lowayu ini.dan ujung-ujungnya Ia akan merusak lahan pertanian yang berakibat gagal panen.
Dengan alasan inilah,sehingga ritual ini menjadi aktifitas wajib tahunan bagi warga setempat dan tidak boleh di tinggalkan.
Terus apa hubunganya dengan birunya warna air telaga yang berada di kawasan kecamtan dukun ini.....?,warna air telaga ini menjadi biru karena efek atau pancaran kebahagiaan makhluk astral yang mengharu biru setelah mendapat sesaji dari warga.
Namun,bisa saja warna air telaga menjadi merah jika pancaran kebahagiaan makhluk astral tersebut mengharu merah,hehehehehheee...
Ngawuuuuurrrrr.......😀,bercanda sedikit boleh dooonk..!,agar saraf otak tidak tegang,kata Rhoma Irama begitu.hehehehhee....
Namun,jika sekarang anda berkunjung ke sana tidak akan anda temukan pohon sakral yang di maksud.
Karena oleh tokoh masyarakat desa lowayu,pohon tersebut di musnahkan demi menjaga kemurnian iman warganya agar tidak berlarut-larut dalam tindak kemusyrikan.
👍 jempol sekaligus 👏 tepuk tangan untuk ketegasan para tokoh masyarakat desa lowayu.hehehehehee....
Tersebutlah kisah seorang putri cantik nan jelita sedang mencuci selendangnya di tepi banyu biru.
Karena keasyikan mencuci sambil bernyanyi-nyanyi langgam jawa (cerita versi ini di tulis dengan gaya bahasa saya pribadi,tapi masih dalam konteks cerita versi warga setempat).
Coba saja sang putri hidup di zaman kita saat ini,pasti yang di nyanyikan bukan langgam jawa,tapi bisa saja maju mundur cantik....cantik....cantik...cantik.... ala syahrini.😀
Sang putri pun terlena oleh suasana,akibatnya tidak fokus dengan selendang yang sedang Ia cuci.dan tanpa Ia sadari,salah satu selendangnya terbawa arus air ke tengah telaga.
Saat Ia mulai menyadari hilangnya salah satu selendangnya,maka dengan sedikit keraguan dan perasaan takut tenggelam,Ia memberanikan diri untuk bergegas berenang dengan maksud mengambil selendang tersebut.
Nasib naas menimpa sang putri,untung tak dapat di raih,malang tak dapat di tolak.sang putri mengalami musibah besar,Ia tenggelam bersamaan dengan selendangnya di tengah kolam air ini.
Kejadian tenggelamnya putri jelita di telaga banyu biru tersebut di ketahui oleh seorang pemuda yang sedang melintas dengan menenteng cangkul di pundaknya.
Kalau si pemuda hidup di zaman modernisasi teknologi seperti saat ini,tentu bukan cangkul yang di tenteng,tapi smartphone canggih,kemudian foto selfie dech...😂
Pemuda tersebut spontan melempar cangkul. Untung cangkul,coba smartphone yang di lempar,pasti menyesal itu pemuda,lalu nangis-nangis minta di belikan lagi sama ortunya.hehehe...,dan bergegas lari sambil berteriak sekuat tenaga untuk meminta bantuan warga.
Warga setempat pun datang berduyun-duyun sambil berlari tunggang langgang untuk segera memberi pertolongan.
Namun,sayang seribu kali sayang,usaha si pemuda dan beberapa warga tak membuahkan hasil,karena sang putri yang hendak di tolong tak di temukan,meskipun luas telaga tersebut tidak lah seluas samudera atlantik 😁
Beberapa hari kemudian,warga setempat di hebohkan dengan perubahan warna air telaga.beda dengan warna pada hari-hari biasanya,air telaga banyu biru berubah warna menjadi biru.
Selain itu,warga juga di kagetkan dengan keberadaan kepala ular naga yang terpenggal dan tergeletak di tepi telaga.
Usut punya usut,naga yang kepalanya telah terpenggal tersebut penyebab tenggelamnya sang putri.
Dan orang yang berhasil menumpas naga yang di sebut-sebut sebagai penunggu telaga adalah pemuda yang telah melempar smartphone.....eeee......bukan smartphone....tapi cangkulnya tersebut sebagai pelakunya.
Nah,sampai disini cerita tentang asal muasal birunya warna air Sendang Banyu Biru tersebut.masalah benar atau salah "bukan urusan saya".
Anda pun tak perlu bersusah payah mengungkap delik perkaranya,biarkan saja legenda tetap menjadi legenda.fakta kejadiannya biarkan Tuhan saja yang tahu,karena di korek sampai kapan pun (di korek...?,kebakaran doonk,hehehhehehee....) fakta legenda sulit di buat nyata.
Bagaimana....?Anda penasaran dengan suasana telaga yang terletak di desa lowayu ini?,jika jawaban Anda YA,segeralah datang kesana,tak perlu menunggu lama-lama.karena jangan lama-lama...nanti lama-lama...aku di ambil orang.....,Om Mangatos Om 😀
Ok,terima kasih atas kunjunganya...jangan lupa bantu share ya....agar wisata Banyu Biru Lowayu ini kian di kenal oleh masyarakat luas.
Suasana Sendang Banyu Biru Modern di Malam Hari :
Telaga yang terletak di tengah persawahan ini menjadi salah satu tempat favorit saya untuk "berwisata",khususnya wisata warung kopi.maklumlah saya kan,"warkopist",pecinta warung kopi.
Jadi dimana ada tempat ngopi yang menarik,bisa di pastikan selalu ada waktu saya untuk berkunjung.hehehehehehehe......
Mengapa di sebut "Banyu Biru"?tempat ini Di sebut demikian,tak lain dan tak bukan karena penampakan warna air yang ada di telaga ini berwarna biru.
Warna airnya tersebut sangat kontras dengan warna air yang terdapat pada lahan pertanian yang berada di sekilingnya, yang mayoritas di dominasi warna kehijauan.
Konon,air yang ada pada Sendang Banyu Biru terdapat kandungan sulfur atau belerang.
Hal ini secara langsung bisa kita rasakan melalui bauh has belerang yang menusuk hidung saat kita berada di sekitar area telaga yang berada di desa Lowayu,Dukun Gresik ini,dan akan lebih terasa jika kita sempatkan untuk berendam di dalamnya.
Karena mengandung belerang,banyak yang berasumsi bahwa air tersebut berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit,wa bil khusus penyakit-penyakit kulit. Seperti panu,kadas,kurap,gatal-gatal karena alergi,dan lain-lain.
Selain itu,kandungan belerang di telaga ini juga bisa berfungsi sebagai media terapi untuk kebugaran tubuh,menghilangkan rasa capek,mengurangi linu,reumatik,dan sekaligus bisa mengurangi stres karena problematika hidup atau tugas pekerjaan yang menumpuk.
Anehnya........!!!,air yang terdapat di dalamnya tidak akan habis walapun sedang dalam masa musim kemarau.berbeda dengan lahan pertanian (tambak) di sekitarnya yang hampir di pastikan mengalami kekeringan,jika tidak di beri pengairan.terus dari mana sumber airnya...?,Walloohu A'laam.
Karena beberapa keanehan tersebut di atas.cerita legenda dan mitos-mitos mengenai cikal bakal Telaga Banyu Biru ini pun merebak di masyarakat,khususnya warga desa Lowayu dan sekitarnya.
Dari informasi yang yang saya galih dan akhirnya berhasil saya himpun,muncullah dua cerita legenda yang di tuturkan oleh beberapa warga setempat.
Dan berikut ini akan saya tulis dua cerita legenda asal muasal nama telaga tersebut :
Cerita Legenda Banyu Biru Versi 1
Dahulu,di bagian sisi sebelah utara telaga banyu biru ini ada sebuah pohon besar yang di sakralkan oleh warga setempat.konon,pohon ini di huni oleh makhluk halus yang di percaya sebagai penunggu telaga.
Setiap tahun,warga setempat acap kali membawa beberapa jenis makanan dan di letakkan di bawah pohon besar sebagai sesaji bagi makhluk astral yang tidak kelihatan tersebut.
Yang namanya makhluk astral sudah pasti tidak kelihatan brooo.....hehehehehehehehehe nulis sambil ngigau ini ceritanya.😀
Ritual pemberian sesaji menjadi rutinitas bagi warga setempat.karena konon,...(konon lagi,kebanyakan konon tulisan saya ini.tapi tak apalah yang penting anda faham maksud saya.hehehehehe.....)
Jika tidak di lakukan,maka akan memantik amarah sang penunggu Telaga Banyu Biru di desa lowayu ini.dan ujung-ujungnya Ia akan merusak lahan pertanian yang berakibat gagal panen.
Dengan alasan inilah,sehingga ritual ini menjadi aktifitas wajib tahunan bagi warga setempat dan tidak boleh di tinggalkan.
Terus apa hubunganya dengan birunya warna air telaga yang berada di kawasan kecamtan dukun ini.....?,warna air telaga ini menjadi biru karena efek atau pancaran kebahagiaan makhluk astral yang mengharu biru setelah mendapat sesaji dari warga.
Namun,bisa saja warna air telaga menjadi merah jika pancaran kebahagiaan makhluk astral tersebut mengharu merah,hehehehehheee...
Ngawuuuuurrrrr.......😀,bercanda sedikit boleh dooonk..!,agar saraf otak tidak tegang,kata Rhoma Irama begitu.hehehehhee....
Namun,jika sekarang anda berkunjung ke sana tidak akan anda temukan pohon sakral yang di maksud.
Karena oleh tokoh masyarakat desa lowayu,pohon tersebut di musnahkan demi menjaga kemurnian iman warganya agar tidak berlarut-larut dalam tindak kemusyrikan.
👍 jempol sekaligus 👏 tepuk tangan untuk ketegasan para tokoh masyarakat desa lowayu.hehehehehee....
Cerita Legenda Banyu Biru Versi 2
Tersebutlah kisah seorang putri cantik nan jelita sedang mencuci selendangnya di tepi banyu biru.
Karena keasyikan mencuci sambil bernyanyi-nyanyi langgam jawa (cerita versi ini di tulis dengan gaya bahasa saya pribadi,tapi masih dalam konteks cerita versi warga setempat).
Coba saja sang putri hidup di zaman kita saat ini,pasti yang di nyanyikan bukan langgam jawa,tapi bisa saja maju mundur cantik....cantik....cantik...cantik.... ala syahrini.😀
Sang putri pun terlena oleh suasana,akibatnya tidak fokus dengan selendang yang sedang Ia cuci.dan tanpa Ia sadari,salah satu selendangnya terbawa arus air ke tengah telaga.
Saat Ia mulai menyadari hilangnya salah satu selendangnya,maka dengan sedikit keraguan dan perasaan takut tenggelam,Ia memberanikan diri untuk bergegas berenang dengan maksud mengambil selendang tersebut.
Nasib naas menimpa sang putri,untung tak dapat di raih,malang tak dapat di tolak.sang putri mengalami musibah besar,Ia tenggelam bersamaan dengan selendangnya di tengah kolam air ini.
Kejadian tenggelamnya putri jelita di telaga banyu biru tersebut di ketahui oleh seorang pemuda yang sedang melintas dengan menenteng cangkul di pundaknya.
Kalau si pemuda hidup di zaman modernisasi teknologi seperti saat ini,tentu bukan cangkul yang di tenteng,tapi smartphone canggih,kemudian foto selfie dech...😂
Pemuda tersebut spontan melempar cangkul. Untung cangkul,coba smartphone yang di lempar,pasti menyesal itu pemuda,lalu nangis-nangis minta di belikan lagi sama ortunya.hehehe...,dan bergegas lari sambil berteriak sekuat tenaga untuk meminta bantuan warga.
Warga setempat pun datang berduyun-duyun sambil berlari tunggang langgang untuk segera memberi pertolongan.
Namun,sayang seribu kali sayang,usaha si pemuda dan beberapa warga tak membuahkan hasil,karena sang putri yang hendak di tolong tak di temukan,meskipun luas telaga tersebut tidak lah seluas samudera atlantik 😁
Beberapa hari kemudian,warga setempat di hebohkan dengan perubahan warna air telaga.beda dengan warna pada hari-hari biasanya,air telaga banyu biru berubah warna menjadi biru.
Selain itu,warga juga di kagetkan dengan keberadaan kepala ular naga yang terpenggal dan tergeletak di tepi telaga.
Usut punya usut,naga yang kepalanya telah terpenggal tersebut penyebab tenggelamnya sang putri.
Dan orang yang berhasil menumpas naga yang di sebut-sebut sebagai penunggu telaga adalah pemuda yang telah melempar smartphone.....eeee......bukan smartphone....tapi cangkulnya tersebut sebagai pelakunya.
Nah,sampai disini cerita tentang asal muasal birunya warna air Sendang Banyu Biru tersebut.masalah benar atau salah "bukan urusan saya".
Anda pun tak perlu bersusah payah mengungkap delik perkaranya,biarkan saja legenda tetap menjadi legenda.fakta kejadiannya biarkan Tuhan saja yang tahu,karena di korek sampai kapan pun (di korek...?,kebakaran doonk,hehehhehehee....) fakta legenda sulit di buat nyata.
Bagaimana....?Anda penasaran dengan suasana telaga yang terletak di desa lowayu ini?,jika jawaban Anda YA,segeralah datang kesana,tak perlu menunggu lama-lama.karena jangan lama-lama...nanti lama-lama...aku di ambil orang.....,Om Mangatos Om 😀
Ok,terima kasih atas kunjunganya...jangan lupa bantu share ya....agar wisata Banyu Biru Lowayu ini kian di kenal oleh masyarakat luas.
Suasana Sendang Banyu Biru Modern di Malam Hari :
Posting Komentar untuk "Banyu Biru Lowayu dan Cerita Legendanya"
PERHATIAN ... ! Komentar dengan menyertakan link aktif akan terhapus secara otomatis.