Sebuah Cerita Kenangan dari Banyu Biru Lowayu Tempo Dulu

Kenangan dari Banyu Biru Lowayu - Banyu Biru Lowayu memang telah berevolusi menjadi tempat pemandian yang lebih modern,goodlooking, orang bilang. Tentu saja ini menghilangkan kesan kuno dan mistis yang selama ini identik dengan sendang yang terletak di Desa Lowayu tersebut. Meski demikian Kami tak bosan untuk berkunjung dalam rangka mengenyahkan kepenatan.

dan minggu pagi kemarin (18/07/2021), Kami kembali untuk menikmati udara segar dan pemandangan indah di banyu biru lowayu. Sebuah danau kecil yang airnya berwarna biru dan hangat ketika pagi hari.

Oleh karenanya warga sekitar danau ini menyebutnya banyu biru. Sayang sewaktu kunjungan Kami, matahari terbit tertutup oleh tebalnya awan. Suasana pagi kami pun kurang lengkap tanpa kehadiran sunrise.

Kenangan dari Banyu Biru Lowayu

Fenomena Ikan Mabuk di Banyu Biru Lowayu

Pagi itu Kami sangat beruntung bisa kembali mengulang sebuah cerita kenangan dari Banyu Biru Lowayu tempo dulu. Kami menjumpai kembali fenomena ikan mabuk di banyu biru. 

Kenapa Kami bilang beruntung ? Ya ... pasca direnovasi,hampir tidak ada lagi ikan-ikan dari luar yang bebas keluar masuk karena kondisi beton disekeliling dan hampir tidak ada cela bagi ikan untuk memasuki area banyu biru, kecuali ikan yang siap melewati proses birokrasi ala Negeri ini terlebih dahulu.hehehe...

Situasi yang sangat kontras dengan sendang Banyu Biru tempo dulu . Dulu, sumber air banyu biru yang selalu mengalir menuju kali-kali (sungai) di sekitarnya, bak magnet yang menarik ikan-ikan dari luar untuk masuk ke area banyu biru. dari sinilah asal muasal terjadinya fenomena ikan mabuk tersebut.

Kenapa disebut ikan mabuk ? air banyu biru jika Anda hirup memang berbeda dari air-air sekitarnya (sedikit bau belerang), hal ini menyebabkan ikan yang baru masuk dari luar area banyu biru dan tidak dapat beradaptasi dengan cepat, ikan tersebut akan mengambang seperti mabuk dan terlihat matanya melotot, menonjol keluar.

Ikan-ikan mabuk ini hanya sementara saja karena proses adaptasi, tapi tidak jarang juga dulu banyak ikan yang gagal melewati proses penyesuaian diri dengan kondisi air,sehingga menyebabkan ikan tersebut harus meregangkan nyawa, mati.

Untuk ikan-ikan mati yang masih segar, Kami memanfaatkanya untuk dibakar. Eman kan kalau dibiarkan membusuk terbuang sia-sia?. Momen bakar membakar ikan itu menjadi sebuah kenangan yang tak kan terlupakan.

Ada banyak jenis ikan dulu yang hidup di banyu biru, seperti Betik, sepat, lele, berjel (gabus), belut, mujaer, jatul, lujung, senggir, putihan (sejenis bader) dan banyak lagi jenis ikan lainnya yang mungkin sekarang tidak lagi kita jumpai.

Ini adalah sebuah cerita kenangan tempo dulu. Cerita dari sebuah fenomena yang terjadi di Danau kecil bernama Banyu Biru yang mungkin akan sangat jarang sekali terjadi di era Banyu Biru modern sekarang ini. Cerita yang akan Kami tuturkan kepada anak turun Kami dari mulut ke mulut.hehehe... (Husnul Yaqin)

Posting Komentar untuk "Sebuah Cerita Kenangan dari Banyu Biru Lowayu Tempo Dulu"